Jumat, 08 April 2011

WIKILEAKS INDONESIA BI2 SOFTSKILL

WikiLeaks Indonesia Bocor. Bukan hanya atap genting yang bocor, WikiLeaks membuat pemerintah Indonesia ketar ketir dengan aksinya membocorkan dokumen-dokumen rahasia milik Amerika yang tentunya berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
Maka duo Menteri pun dibuat sibuk untuk menghandle masalah WikiLeaks Indonesia ini. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring harus kerja ekstra keras. Jika benar ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia dan kesemua itu dibocorkan oleh WikiLeaks, itu artinya cerita bakal berbuntut panjang.
Ini bukan hanya persoalan Amerika, seperti diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa namun juga menyangkut ranah kepentingan Pemerintah Indonesia, seperti umpamanya kasus yang sangat sensitif yaitu kasus Timor Timur.
Kasus ‘ember’ WikiLeaks Indonesia bukan main-main nampaknya. Ini bakal menjadi ancaman buat para ‘pelakon’ negeri ini. Yang awalnya merasa tenang-tenang saja lantaran tak terusik, terpaksa kini harus deg-deg an menunggu apa yang akan terjadi. Atau jangan-jangan sebenarnya WikiLeaks hanya pangeran kesiangan, karena sebenarnya rahasia itu sudah menjadi rahasia umum.
Canberra - Pemberitaan koran Australia, The Age, benar-benar menghebohkan Indonesia. Dalam artikel berjudul "Yudhoyono ‘abused power" itu banyak disebut nama orang-orang besar di Indonesia. Salah satunya, konglomerat Tomy Winata, bos Artha Graha.

Dalam bocoran kabel-kabel diplomatik Kedutaan Besar (Kedubes) AS yang dirilis WikiLeaks kepada The Age disebutkan, diplomat-diplomat Amerika menekankan adanya dugaan hubungan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para pengusaha Indonesia, khususnya Tomy Winata, yang diduga sebagai figur dan anggota dunia hitam "Gang Sembilan" atau "Sembilan Naga," sebuah sindikat perjudian terkenal.

Pada tahun 2006, Agung Laksono, yang kini menjabat Menkokesra, mengatakan pada pejabat-pejabat Kedubes AS bahwa TB Silalahi "berfungsi sebagai perantara, yang menyampaikan dana dari Tomy ke SBY, melindungi SBY dari kewajiban-kewajiban yang bisa muncul jika SBY berurusan langsung dengan Tomy," demikian ditulis The Age, Jumat (11/3/2011).

Dituliskan The Age, Tomy kabarnya juga menggunakan pengusaha terkemuka Muhammad Lutfi sebagai saluran pendanaan bagi SBY. SBY menunjuk Lutfi sebagai ketua Dewan Koordinasi Investasi Indonesia.

Pejabat senior Badan Intelijen Negara, Yahya Asagaf juga mengatakan pada Kedubes AS bahwa Tomy mencoba meningkatkan pengaruhnya dengan menggunakan seorang pembantu senior kepresidenan sebagai penghubungnya ke ibu negara RI, Kristiani Herawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.
Sumber : http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?topic=87328.0
http://www.oktyana.com/news/wikileaks-indonesia-bocor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar