Sabtu, 06 November 2010

Nama : Putri Wulandari
Npm : 10208977
Kelas : 3EA04

Model Perilaku Konsumen


Model perilaku konsumen membantu produser konten melakukan hal yang benar untuk orang yang tepat dengan cara mencocokkan isi diproduksi dengan perilaku yang ditunjukkan oleh orang yang datang ke dalam kontak dengan konten. Jika Anda ingin untuk dapat mengukur efektivitas barang Anda membuat atau jika Anda ingin belajar dari bagaimana orang berperilaku dalam kaitannya dengan hal-hal yang Anda membuat, kemudian memiliki model perilaku konsumen akan membantu.
Mencapai itu, akuisisi, keterlibatan, konversi, model kepuasan mengasumsikan fase linier. Ini berarti bahwa konten pertama Anda harus "mencapai" seseorang. Maka orang yang bisa "diperoleh" dan kemudian setelah itu menjadi "terlibat." Jika tawaran Anda memenuhi critera tertentu dengan orang maka mereka akan membeli sesuatu atau menghubungi Anda atau melakukan sesuatu yang lain yang menempatkan mereka dalam fase "konversi. Dan jika, setelah semua itu, mereka masih seperti segala sesuatu, mereka bisa menunjukkan "kepuasan." Seseorang harus mengambil tindakan yang terukur untuk lulus dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Bisnis yang berbeda akan memiliki definisi yang berbeda ketika seseorang telah lulus dari satu tahap ke tahap berikutnya. Cara Anda mendefinisikan setiap tahap dapat memberikan keunggulan strategis bisnis Anda di atas pesaing Anda. Namun perlu diingat, mendaftarkan lebih "konversi" tidak membuat Anda lebih kompetitif daripada memiliki lebih "teman" di Facebook membuat Anda lebih populer. Strategis keuntungan yang diperoleh dari bagaimana Anda mendefinisikan setiap tahap adalah hasil dari menyelaraskan tujuan Anda kepada mereka dari pelanggan Anda, tidak melalui gerrymandering definisi perilaku sesuai situs yang ada.

Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku komsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fish bein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Model ini mengidentifikasi tiga faktor utama untuk memprediksi sikap. Faktor petama, keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek. Faktor kedua, adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan, misalnya, seberapa setuju bahwa obyek X memiliki atribut Y. faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol, dimana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu.

Salah satu model sikap dan perilakukonsumen adalah model Fishbein. Model ini digunakan dengan maksud agar diperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga mode Fishbein ini memiliki dua komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yang penjelasannya disajikan berikut ini :

a.Komponen sikap
Kompenen ini bersifat internal individu, ia berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan tindaka apa yang akan dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.

b.Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut. Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilakunya.

Sumber :
http://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2008/05/model-sikap-dan-perilaku-konsumen.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://n0d3.org/whats-a-consumer-behavior-model/

1 komentar: