Sabtu, 17 Desember 2011

PANDANGAN ETIKA TERHADAP PRAKTEK BISNIS

Etika bisnis (juga etika perusahaan) adalah bentuk etika terapan atau etika profesi yang meneliti prinsip etika dan masalah moral atau etika yang timbul dalam lingkungan bisnis. Ini berlaku untuk semua aspek perilaku bisnis dan relevan dengan perilaku individu dan organisasi secara keseluruhan.
Etika bisnis telah baik normatif dan dimensi deskriptif. Sebagai praktik perusahaan dan spesialisasi karir, bidang ini terutama normatif. Akademisi mencoba untuk memahami perilaku bisnis menggunakan metode deskriptif. Kisaran dan kuantitas masalah bisnis etika mencerminkan interaksi perilaku memaksimalkan keuntungan dengan non-ekonomi. Bunga dalam etika bisnis dipercepat secara dramatis selama tahun 1980-an dan 1990-an, baik di dalam perusahaan besar dan dalam akademisi. Sebagai contoh, hari ini perusahaan paling utama mempromosikan komitmen mereka untuk nilai-nilai non-ekonomi di bawah judul seperti kode etik dan piagam tanggung jawab sosial. Adam Smith mengatakan, "Orang-orang dari perdagangan yang sama jarang bertemu, bahkan untuk kegembiraan dan penyelewengan, namun percakapan berakhir dalam konspirasi melawan publik, atau dalam penemuan beberapa untuk menaikkan harga." Pemerintah menggunakan hukum dan peraturan untuk titik bisnis perilaku dalam apa yang mereka anggap sebagai arah menguntungkan. Etika secara implisit mengatur bidang dan rincian dari perilaku yang berada di luar kontrol pemerintah. Munculnya perusahaan-perusahaan besar dengan hubungan terbatas dan kepekaan terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi mempercepat pengembangan rezim etika formal
BERBISNIS DENGAN ETIKA
 Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan.
 Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Masalah etika dalam bisnis
1. Suap (Bribery),
2. Paksaan (Coercion),
3. Penipuan (Deception),
4. Pencurian (Theft),
Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination)
Penipuan (Deception),
Adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan
Kasus General Motors 1993
 Menempatkan tangki bahan bakar dlm posisi berbahaya untk menghemat biaya. (Kasus Patricia)
 Tangki diletakkan di belakang as roda dgn jarak 11 inci. (standar 17 inci)
 Dengan posisi tangki seperti ini, perusahaan menghemat $6,19 / mobil.
 Setiap kebakaran bahan bakar membebani mobil $2,4.
 Biaya untuk meletakkan tangki pd posisi yang standar $ 8,59.
 6 tuntutan thn 1960, 25 pd thn 1972.
Pengaruh Bisnis terhadap Etika
 Dari kasus-kasus yang disebutkan sebelumnya, bagaimana perusahaan bersedia melakukan apa saja demi laba.
 Dalam bisnis, satu-satunya etika yang diperlukan hanya sikap baik dan sopan kepada pemegang saham.
 Kepentingan utama bisnis adalah menghasilkan keuntungan maksimal bagi shareholders.
 Fokus itu membuat perusahaan yang berpikiran pendek dengan segala cara berupaya melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan keuntungan.
 Kompetisi semakin ketat dan konsumen yang kian rewel sering menjadi faktor pemicu perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis.